real madrid

real madrid

Kamis, 17 Januari 2019

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Kerja


    Kecelakaan kerja yaitu peristiwa yg tidak terduga dan tak diinginkan. Selalu menggunakan seragam lengkap sebelum memasuki ruanga. minimal menggunakan sepatu safety, jas, masker dan sarung tangan. Umumnya kecelakaan mengakibatkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling enteng hingga pada yang paling berat. Kecelakaan di laboratorium bisa berupa 2 jenis yakni :
1. Kecelakaan medis, jika sebagai korban yaitu pasien
2. Kecelakaan kerja, jika sebagai korban yaitu petugas laboratorium tersebut.
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) yaitu usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan ditempat kerja yg diberikan pada seorang yg alami sakit atau kecelakaan yg mendadak. Maksud dari pertolongan pertama ini yaitu menyelamatkan jiwa korban, membuat lingkungan yang aman, menghindar terluka atauu sakit jadi lebih jelek, menghindar kecacatan, mempercepat kesembuhan atau perwatan pasien sesudah dirujuk ke tempat tinggal sakit, melindungi korban yg tidak sadar, menentramkan pasien atau korban yang terluka, mencarikan pertolongan selanjutnya. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium umumnya begitu dibutuhkan ketika terjadinya kecelakaan kerja (keracunan, luka, percikan zat, tumpahnya zat, dan kebakaran). Diluar itu bebrapa usaha preventif begitu dibutuhkan untuk kurangi terjadinya kecelakaan kerja supaya korban yang diakibatkan tak meluas. Beberapa jenis bahaya yang kerap menyebabkan kecelakaan dalam laboratorium biologi yaitu :
1. Keracunan
Keracunan sebagai akibat penyerapan beberapa bahan kimia beracun atau toksik, seperti ammonia, karbon monoksida, benzene, kloroform, dsb. Keracunan bisa menyebabkan fatal maupun masalah kesehatan. Yang paling akhir yaitu yang lebih seringterjadi baik yang bisa di ketahui dalam periode pendek ataupun periode panjang. Dampak periode panjang seperti pada penyakit hati, kanker, dan asbestois, yaitu akibat akumulasi penyerapan bahan kimia toksik dalam jumlah kecil namun terus-menerus.
Pertolongan pertama pada kecelakaan keracunan bahan kimia baiknya dikerjakan jika dokter belum juga tiba di tempat keracunan itu. Mengenai cara menangani keracunan bahan kimia sebagai awal yaitu mencegah kontak bahan kimia dengan badan secepat-cepatnya. Beberapa langkah untuk mengerjakannya yaitu seperti berikut :
•           Cuci bahan kimia yang masihlah kontak dengan badan (kulit, mata dan organ badan yang lain)
•           Upayakan pasien keracunan tak kedinginan.
•           Janganlah memberi minuman mengandung alkohol pada pasien karena akan mempercepat penyerapan toksin didalam badan
•           Jika sulit bernafas, bantu dengan pernapasan dari mulut ke mulut
•           Selekasnya bawa ke tempat tinggal sakit
Cara menangani keracunan bahan kimia dapat juga dikerjakan dengan sebagian langkah lain jika bahan kimia toksin itu masuk lewat mulut, kulit atau keracunan akibat ada gas yang beracum mengedar di sekitar kita.
Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin masuk lewat mulut :
•           Berilah minum berbentuk air atau susu 2 sampai 4 gelas.
•           Jika korban keracunan tengah dalam kondisi pingsan, janganlah memasukkan suatu hal (berbentuk makanan/minuman) lewat mulutnya
•           Masukan jari telunjuk kedalam mulut korban sembari menggerak-gerakkan jari dibagian pangkal lidah dengan maksud supaya si korban muntah
•           Janganlah lakukan poin diatas jika korban keracunan minyak tanah, bensin, alkali atau asam
•           Berilah 1 sendok antidote dan satu gelas air hangat pada korban Antidote itu dalam kondisi serbuk dan terbuat dari 2 bagian arang aktif, 1 bagian magnesium oksida dan 1 bagian asam tannat.
Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin lewat kulit :
•           Cuci bagian badan yang terserang dengan air bersih sekurang-kurangnya sepanjang 15 menit.
•           Bebaskan baju yang terserang bahan kimia
•           Janganlah memoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat, terkecuali untuk keracunan yang lebih tinggi/tertentu lainnya
Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin berbentuk gas :
Untuk keracunan bahan kimia berbentuk gas maka baiknya memberi hawa fresh sebaik-baiknya. Dan untuk mencegah keracunan bahan kimia berbentuk gas baiknya mulai sejak awal memakai masker. Sebab gas berbentuk klorin, hidrogen sulfida, fosgen, hidrogen sianida yaitu bahan kimia gas yang begitu beracun.
Jadi, sebelumnya bekerja dengan bahan kimia, baiknya mesti mengetahu lebih dulu cara menangani keracunan bahan kimia itu untuk menghadapi beberapa hal yg tidak dikehendaki.
2. Luka Bakar
Kebakaran dan luka bakar sebagai akibat kurang hati-hati dalam mengatasi pelarut-pelarut organik yang gampang terbakar seperti eter, aseton, alkohol, dsb. Hal yang sama bisa disebabkan oleh peledakan beberapa bahan reaktif seperti peroksida dan perklorat.
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar yaitu :
Apabila mungkin selekasnya bawa korban ke tempat tinggal sakit, jika mustahil dikerjakan rendam bagian badan yg terbakar dalam wadah diisi air dingin
Jika luka bakar luas atau derajat berat dikerjakan
•           Janganlah tarik/menarik baju yang menempel di luka
•           Janganlah berikan minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptic
•           Janganlah memecah lepuh
•           Janganlah membantu sendiri, kirim ke tempat tinggal sakit
•           Apabila korban sadar berikanlah minum larutan garam (1/4 sendok teh setiap gelas 200cc), berikanlah satu gelas setiap jam.
Luka bakar akibat zat kimia :
Terserang larutan asam
•           kulit selekasnya dihapuskan dengan kapas atau lap halus
dicuci dengan air mengalir sebanyak mungkin
•           Setelah itu bersihkan dengan 1% Na2CO3
lalu bersihkan lagi dengan air
•           Keringkan dan oleskan dengan salep levertran.
Terserang logam natrium atau kalium
•           Logam yang nempel selekasnya di ambil
•           Kulit dicuci dengan air mengalir kurang lebih sepanjang 15-20 menit
•           Netralkan dengan larutan 1% asam asetat
•           Dikeringkan dan oleskan dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang sudah dibasahi asam pikrat.
Terserang bromin
•           Selekasnya dicuci dengan larutan amonia encer
•           Luka itu ditutup dengan pasta Na2CO3.
Terserang phospor
•           Kulit yang terserang selekasnya dicuci dengan air sebanyak mungkin
•           Lalu bersihkan dengan larutan 3% CuSO4.
Luka bakar akibat benda panas
•           Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran
•           Mencelupkan ke air es secepat-cepatnya atau dikompres hingga rasa nyeri agak menyusut.
3. Luka Kulit
Luka kulit sebagai akibat bekerja dengan gelas atau kaca maupun karena tertusuk benda tajam luka kerap berlangsung padatangan atau mata karena pecahan kaca.
Pertolongan Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda Tajam
•           Cabut benda itu dengan hati-hati
•           Dekontaminasi luka
•           Desinfeksi luka
•           Berikan obat pada luka
•           Berikan pembalut pada luka supaya tak terkontaminasi
•           Laporkan pada petugas
•           Jika luka sangat kronis mencari pertolongan medis
4. Kebakaran
Kebakaran bisa berlangsung jika satu rekasi kimia pada bahan dengan oksigen yang membuahkan daya berbentuk panas dan sinar (api). Panas akan merambat ke seputarnya yang setelah itu akan mempercepat juga kebakaran.
Di bawah ini beberapa jenis kebakaran berdasar pada cara perlakuannya :
•           Jenis A adalah jenis kebakaran yang melibatkan beberapa bahan “biasa” yang gampang terbakar seperti kayu, kertas, karet dan plastik (memiliki kandungan karbon). Untuk mengatasinya dipakai alat pemadam kebakaran air, serbuk kering atau selimut api. Janganlah memakai air jika kemungkinan bahaya listrik.
•           Jenis B adalah jenis kebakaran yang melibatkan bahan yang gampang terbakar, mencakup cairan, seperti minyak tanah, bensin, alkohol. Untuk mengatasinya pakai pemadam kebakaran jenis busa, cairan yang gampang menguap, karbon dioksida, serbuk kering, selimut api atau pasir. Janganlah memakai busa apabila ada peluang kemungkinan bahaya listrik, dan janganlah sekali-sekali memakai air.
§ Jenis C bahan yang terbakar mencakup gas, umpamanya metana, propana, acetilen, dan butana. Untuk mengatasinya tutup zat yang bisa menyebabkan gas yang gampang terbakar itu, dan bisa memakai pemadam kebakaran jenis BCF.
§ Jenis D kebakaran datang dari logam (metal) yang gampang terbakar seperti natrium, kalium, dan magnesium. Untuk cara mengatasinya dengan memakai pasir atau selimut api.
5. Sengatan listrik
Terserang sengatan listrik atau kesetrum begitu beresiko dan bisa mengakibatkan kematian saat itu juga. Arus listrik yang melalui badan akan merusakkan jaringan badan seperti saraf, otot, dan bisa mengacaukan kerja jantung. Pada korban tersengat (kesetrum) listrik korban kerapkali jatuh pingsan, alami henti napas, denyut jantung tidak teratur atau mungkin saja jadi berhenti sekalipun, dan alami luka bakar yang luas.
Di bawah ini yang perlu anda kerjakan untuk mengatasi korban yang tersengat listrik yaitu :
•           Saksikan kondisi sekitaran dan keadaan korban
Perhatikan terlebih dulu keadaan si korban dan sekitarnya. Saksikan apakah korban masihlah tersambung dengan aliran listrik atau tak. Janganlah tergesa-gesa segera menyentuh atau memegang si korban. Jika korban masihlah tersambung dengan listrik, mungkin saja kita akan turut kesetrum, walhasil kita jadi turut jadi korban.
•           Matikan sumber lisrik
Mencari sumber listriknya dan matikan. Jika tak dapat, singkirkan sumber listrik dari badan korban memakai benda yg tidak mengantarkan listrik, seumpama kayu, plastik, atau karet.
•           Pindahkan korban
Jika tempat peristiwa tak aman, pindahkan korban ke tempat lain, lantas selekasnya bawa korban ke pusat service medis paling dekat. Dapat dengan juga menghubungi nomor darurat supaya si korban dijemput.
•           Kerjakan perawatan
Sembari menuju atau menanti pertolongan medis datang, baringkan korban dalam posisi telentang. Posisi kaki ditata supaya lebih tinggi dari kepala untuk menghindar terjadinya shock. Check juga pernafasan dan denyut jantungnya. Jika jantung atau napas korban berhenti, Anda dapat bertindak cardio pulmonal resuscitation (CPR), dengan catatan Anda kuasai tehnik ini.

DAFTAR PUSTAKA

 https://jagajarakblog.wordpress.com/2017/03/23/jenis-bahaya-dan-cara-penanganan-kecelakaan-yang-terjadi-laboratorium-biologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar